Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Omed-Omedan

Gambar
Prosesi Upacara Omed-omedan di Bali Kemudian pemuda pemudi ini digiring (Teruna Teruni) menuju lokasi Omed-omedan yang sebelumnya sudah dibasahi air kemudian dilanjutkan dengan tari-tarian. Selanjutnya Upacara Omed-omedan dapat dimulai. Pemuda pemudi yang dipisah dalam kelompok laki-laki dan perempuan ini tidak serta merta langsung bertemu sekaligus. Ada cara unik yang harus ditempuh yakni kedua pasangan dibopong untuk bertemu satu dengan yang lain. Dalam perjalanan, guyuran serta semprotan air tak berhenti mengucuri mereka. by Travel Fair 2016 baca juga:  Objek Wisata Alas Kedaton, Wisata Pura Suci ala Monkey Forest di Tabanan Ketika bertemu di tengah, si pria akan berusaha mencium atau memeluk si wanita. Tugas si wanita adalah menghindar. Namun tugas mereka inipun tidaklah mudah karena orang-orang yang bergerumul akan berusaha untuk memisahkan mereka dengan terus mengguyurkan air. Setelah selesei, pasangan ini dikembalikan ke kelompok masing-masing dan begitu juga ...

SIAT API

Gambar
TERTERAN DI JASRI KARANGASEM By  Bali Tours Club   Leave a Comment Karangasem adalah salah satu kabupaten yang terletak di ujung Timur pulau Bali, memiliki sejumlah budaya dan tradisi unik yang masih terjaga baik sampai saat ini, beberapa diantaranya yang cukup populer adalah tradisi perang pandan (mekare-kare) di Tenganan, perang pisang (mesabatan biu), di dauh tukad Tenganan, perang rotan (gebug ende) di Seraya, perang pelepah pisang (tetabahan) di Bugbug, perang jempana (mabiasa) Bukit Gumang dan perang api (Terteran) di desa Jasri. Banyak tradisi yang berhubungan dengan perang di kabupaten ini, tentu ada beberapa hal yang melatar belakangi bagaimana tradisi tersebut muncul dan bisa bertahan sampai sekarang. pict: via fb Pande Kade Pariyata Pada halaman ini admin akan mengulas sedikit tentang tradisi Terteran atau perang api di desa Jasri, kecamatan Karangasem, Kab. Karangasem – Bali. Seperti tradisi perang lainnya, Terteran (Ter-teran) ini digelar berka...

Barong brutuk

Gambar
Barong Brutuk, adalah tarian Barong yang sangat kuno dan hanya ada di Desa Trunyan yang sejak ratusan tahun lalu dihuni oleh warga Bali asli. Tarian ini menggambarkan kehidupan para leluhur di jaman dulu. Menurut sebuah sumber konon Barong Brutuk ini adalah unen-unen (anak buah) dari leluhur orang Trunyan, yakni Ratu Sakti Pancering Jagat dengan istrinya Ratu Ayu Dalem Pingit Dasar. Tidak seperti tarian Barong lain di Bali yang busananya biasanya sangat penuh dengan motif hiasan, busana Barong Brutuk ini sangat sederhana. Tidak ada ukiran, tidak ada potongan kaca, apalagi cat prada keemasan. Hanya  kumpulan daun pisang kering (Keraras), yang konon hanya boleh dipetik dari Desa Pinggan.  Tidak ada yang tahu mengapa harus dari Pinggan. Ketika saya tanyakan, beberapa orang penduduk hanya mengatakan ”  Memang sudah begitu dari dulunya “.

TARIAN SANG HYANG DEDARI

Gambar
Shang hyang dedari merupakan tarian sacral yang dipentaskan sebagai tarian wajib pada sebuah ritual keagamaan. Tarian shang hyang dedari disebut sacral karena tarian ini di lakukan pada saat penari sedang dalam keadaan “kerawuhan” atau kerasukan. Berbeda dengan tarian dengan nama sejenis seperti tari sanghyang jaran, sanghyang bojog atau pun  sanghyang janger maborbor  yang mengamuk dan berapi-api, tarian shanghyang dedari ini sangat lembut seperti halnya tarian legong sehingga tarian ini juga merupakan seni pertunjukan sacral yang indah. Tarian  Sanghyang “dedari” memiliki makna bidadari, tarian ini tersebar di berbagai daerah seperti bangli, badung dan dari desa bona, blahbatuh, gianyar.

PERANG PANDAN

Gambar
https://i2.wp.com/masbrooo.com/wp-content/uploads/2018/02/Paket-Wisata-Perang-Pandan-Tenganan-Bali-Pesona-Indonesia-fototrip-1.jpg?fit=1030%2C687&ssl=1 Tradisi Perang Pandan Mekare-kare Bagian dari Upacara Keagamaan Tradisi ini merupakan rangkaian upacara keagamaan yang dilakukan ketika upacara Sasih Sembah digelar. Upacara Sasih Sembah merupakan upacara terbesar yang diselenggarakan hanya sekali dalam setahun. Sedangkan Mekare-kare dihelat selama 2 hari mulai pukul 2 sore di halaman Balai Desa Tenganan. Kaum pria menggunakan pakaian adat madya terdiri dari sarung, selendang, serta ikat kepala tanpa memakai baju atau hanya bertelanjang dada. Sedangkan para perempuan memakai pakaian khas Tenganan yang berupa kain tenun Pegringsingan. by  @santaisious baca juga:  Menelusuri Wisata Budaya Bali di Desa Adat Tenganan Pegringsingan Seperti namanya Perang Pandan, maka senjata yang digunakan adalah pandan berduri yang diikat. Pandan ini sebagai simbol sebuah ...